
Tanggal 30 Apr 2025

Jam: 00:32:44

Total pengunjung: 395
5 Tingkatan Manusia Dalam Shalat

(gambar ini hanya ilustrasi saja)
Kelompok pertama akan disiksa. Kelompok
kedua akan diperhitungkan amalnya. Kelompok
ketiga akan dihapus dosanya. Kelompok
keempat akan diberi balasan pahala.
Dan kelompok kelima akan mendapat tempat
yang dekat dengan Tuhannya, kerana dia menjadi bagian dari orang yang ketenteraman hatinya
ada di dalam shalat.
Barangsiapa yang tenteram hatinya dengan
shalat di dunia, maka hatinya akan tenteram
dengan kedekatannya kepada Tuhan di akhirat
dan akan tenteram pula hatinya di dunia.
Barangsiapa yang hatinya merasa tenteram
dengan Allah SWT ,maka semua orang akan
merasa tenteram dengannya. Dan barangsiapa
yang hatinya tidak bisa merasa tenteram
dengan Allah ta’ala , maka jiwanya akan
terpotong-potong karena penyesalan terhadap dunia. (Al-Wabil Ath-Thayyib, Ibnul Qayyim
Al-Jauziyah, hal 25-29)
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah mengatakan bahwa
lima tingkatan manusia di dalam shalat
1. Tingkatan orang yang zhalim kepada dirinya
dan teledor.
yaitu, orang yang kurang sempurna dalam
wudhunya, waktu shalatnya, batas-batasnya
dan rukun-rukunnya.
2. Orang yang bisa menjaga waktu-waktunya,
batas-batasnya, rukun-rukunnya yang sifatnya
lahiriyah, dan juga wudhunya, tetapi tidak
berupaya keras untuk menghilangkan bisikan
jahat dari dalam dirinya. Maka dia pun terbang
bersama bisikan jahat dan pikirannya.
3. Orang yang bisa menjaga batas-batasnya
dan rukun-rukunnya.
Ia berupaya keras untuk mengusir bisikan jahat
dan pikiran lain dari dalam dirinya, sehingga dia
terus-menerus sibuk berjuang melawan
musuhnya agar jangan sampai berhasil mencuri shalatnya.
Maka, dia sedang berada di dalam shalat,
sekaligus jihad.
4. Orang yang melaksanakan shalat dengan
menyempurnakan hak-haknya, rukun-rukunnya,
dan batas-batasnya. Hatinya larut dalam
upaya memelihara batas-batas dan hak-haknya,
agar dia tidak menyia-nyiakan sedikitpun
darinya. Bahkan seluruh perhatiannya tercurah untuk
melaksanakannya sebagaimana mestinya, dengan
cara yang sesempurna dan selengkap mungkin.
Jadi, hatinya dirasuki oleh urusan shalat dan
penyembahan kepada Tuhan di dalamnya.
5. Orang yang melaksanakan shalat dengan
sempurna. Dia mengambil hatinya dan
meletakkannya di hadapan Tuhan.
Dia memandang dan memperhatikanNya dengan
hatinya yang dipenuhi rasa cinta dan hormat
kepadaNya. Dia melihatNya dan menyaksikanNya secara langsung. Bisikan dan pikiran jahat tersebut telah
melemah. Hijab antara dia dengan Tuhannya
telah diangkat. Jarak antara shalat semacam
ini dengan shalat yang lainnya lebih tinggi dan
lebih besar daripada jarak antara langit dan
bumi. Di dalam shalatnya, dia sibuk dengan Tuhannya. Dia merasa tenteram lewat shalat
Sumber : http://islamdongeng.blogspot.com
Di tulis oleh : Wahyu Mysterio